Itulah sebabnya, pelaku bisnis ini terkesan membohongi atau melebih-lebihkan [hiperbola] sesuatu produk bisnis dengan target mereka tertentu. Pernah juga sebagian dari kita diundang teman atau kenalan mengikuti sebuah acara di suatu tempat dan ujung-ujungnya di "cuci otak" dengan dijejali presentasi yang hiperbolic tentang bisnis jaringan MLM [Multi Level Marketing]. Dan Mengapa muncul paradigma-paradigma tertentu misalnya :
- Orang-orang sudah alergi dan memasang tameng bila mendengar suatu kata MLM yang belum tentu juga mereka tahu menahu tentang bisnis jaringan.
- Beberapa orang sudah mencoba bisnis jaringan ini [MLM] dan tidak pernah mendapatkan hasil optimal seperti yang digembar-gemborkan presenter.
Dari dua stigma yang berkembang itu, maka beramai-ramai pemilik usaha MLM memasang sticker besar dan menutupinya dengan istilah NETWORK MARKETING. Selain karena alasan diatas pelaku bisnis MLM konvensional mesti bekerja keras menawarkan bisnisnya tersebut ke orang-orang yang dikenal maupun yang tidak bahkan bisa mengganggu hubungan baik antar teman maupun saudara yang tidak suka dengan bisnis MLM.
Perbedaan yang mencolok dari bisnis MLM konvensional dengan Network Marketing deskripsinya begini, Setiap harinya jumlah pemakai jaringan internet di seluruh dunia maupun di Indonesia sendiri semakin meningkat. Mereka browsing apa saja yang mereka mau dan kemudian secara sengaja maupun tidak klik website anda yang berisi presentasi bisnis jaringan, dan ternyata mereka suka lalu menghubungi anda dan itulah prospek anda tanpa harus dirayu-rayu tanpa harus dipaksa dan tentunya tidak mengenal anda. Dilain sisi bisnis MLM konvensional kelak akan mati dengan sendirinya dan dikubur dengan bisnis ala Network Marketing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar